Menyoal Acara Waria Sehat di Kabupaten PALI


Dwiki Sandy (Pemuda Penukal Abab Lematang Ilir)

Kemarin tepatnya pukul 11.55, Saya mendapatkan kabar tentang surat dari undangan dari Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten PALI. Surat tersebut berisi undangan kepada seluruh waria se-kabupaten PALI untuk mengikuti acara sharing. Entah apa yang mau mereka sharingkan. Mendengar berita ini sontak banyak yang berspekulasi, salah satunya tokoh PC NU, yang mengatakan mengapa hanya waria saja yang diundang.

Acara yang dinaungi oleh Dinas Kesehatan PALI itupun tak diketahui oleh Bupati, sebagai dilansir dari Sumselgo.com. malamnya tersiar kabar mengenai berita, Bahwa dikatakan acara tersebut ditunda sampai waktu yang ditentukan.
Saya pribadi sebagai pemuda dan sekaligus masyarakat PALI menolak keras adanya acara tersebut.

Mengapa??

Negara Indonesia merupakan negara yang menganut Ideologi Pancasila, dalam sila pertama dijelaskan dengan tegas bahwa kita negara beragama. Notabenenya agama yang ada di negara kita menolak akan hal ini. Apalagi agama yang saya yakini (Islam) sangat melarang keras kaum-kaum semacam ini. Jika perlu diberantas. Bukan difasilitasi.

Apalagi norma yang berlaku dimasyarakat melarang perbuatan semacam ini. Karena melanggar moralitas bermasyarakat. Kabarnya acara ini merupakan usulan dari para kaum waria, dan dia acc oleh pemerintah. Ketika pemerintah berdalih akan mengobati dan mencerdaskan para waria ada logika yang menurut saya keliru. Pemerintah seakan-akan sok menjadi pahlawan dengan menyuruh mereka datang untuk mencerdaskan.

Padahal para waria yang minta dibuatkan acara sebagai posting dalam wa grub forum waria, tapi dalih pemerintah mereka mengadakan itu untuk menjebak waria agar datang dan mencerdaskan. Logikanya tidak mungkin mereka mau mengusulkan agenda itu kalau ujung-ujungnya aktivitas sehari-hari mereka akan dilarang. Artinya ada kontradiktif antara permintaan waria dan dalih pemerintah setelah berita ini terkuak.

Karena telah menuai polemik ditengah masyarakat pemerintah menunda acara waria tersebut. Disini dapat penulis simpulkan bahwa acara tersebut akan dilaksanakan namun belum pasti kapan dilaksanakannya.

Dalih yang mengatakan agenda ini adalah hal baik, bagi penulis ini sangatlah keliru, karena disatu sisi pemerintah hanya memfokuskan kesehatan waria namun disisi yang lain pemerintah justru mengesampingkan para kaum muda, orang tua yang telah terkena penyakit yang sama dengan para waria. Jikalau pemerintah ingin mencerdaskan waria agar berperilaku sehat, kenapa pemerintah tidak mencerdaskan anak bangsa yang hampir atau akan terjerumus atau terpapar hal semacam ini.

Sudah seharusnya pemerintah selektif dalam berkerja, tau mana yang harus diprioritaskan. Banyak masyarakat kecil yang tak mampu berobat, seharusnya pemerintah lebih menekankan pada hal ini, bukan malah memfasilitasi kaum-kaum yang jelas dilarang keberadaannya oleh agama ini. Pemerintah seharusnya sadar bahwa hal ini akan menjadi polemik ditengah masyarakat, dan banyak dampak negatif yang akan terjadi. Seharusnya lebih bijak dalam menentukan kebijakan.

Yang harus dilakukan bukanlah mencerdaskan agar hidup sehat, tapi membuat mereka tobat, agar mereka tobat, dan yang diundang pun seharusnya adalah ustadz, tak hanya dokter, karena percuma sehat tapi masih berlenggak-lenggok, percuma sehat tapi pikiran, tingkah laku masih kewanitaan-wanitaan. Yang harus diberantas itu sifat warianya bukan penyakitnya yang ia derita, karena itu hal yang substansial yang mestinya dilakukan. Jangan sampai dengan adanya acara ini, justru akan melegitimasi keberadaan kaum ini, ditakutkan mereka sehat enggak tapi bertambah iya.


Jika kita melihat bagaimana dulu kaumnya nabi Luth dibinasakan oleh Allah karena ulah kaum seperti ini, pastinya kita semua akan paham kenapa kaum seperti ini harus kita berantas. Oke mereka yang dosa atas perbuatan mereka, tapi satu kampung akan mendapatkan azab dari ulah beberapa orang ini. Nauzubillah. Semoga kita semua tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah, jangan sampai diamnya kita membuat penguasa leluasa membuat kebijakan semaunya. Terima kasih.



Komentar