Sepenggal Kisah di Kota Hujan RLT 1.0

RLT atau Regional Leadership Training merupakan program kaderisasi pemimpin untuk menciptakan pemimpin strategis berintegritas, hal ini dilatarbelakangi oleh satu kondisi bahwa Indonesia sebagai negara yang kaya dengan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam, namun belum mampu membawa bangsa ini berdaya, bonus demografi yang bakal terjadi dalam rentang waktu beberapa tahun kedepan yang mestinya dapat dikelola agar menjadi berkah bagi bangsa ini, tantangan revolusi industri 4.0 dan pesatnya perkembangan teknologi informasi, kebutuhan adanya kolaborasi pemimpin muda diberbagai sektor kehidupan, dan sebuah ikhtiar untuk mewujudkan Indonesia berdaya yang menjadi rujukan bagi peradaban dunia, maka diperlukan program kaderisasi pemimpin muda strategis berintegritas untuk menjawabnya.

Penulis sebenarnya ingin bercerita mengenai pengalaman yang penulis rasakan di RLT ini baik pra, fase, dan pasca agenda. 

Pra Keberangkatan

Agenda regional leadership training yang di adakan oleh YouLead ini begitu menarik untuk diceritakan, mengapa menarik, jadi gini agenda ini bertepatan di kota hujan Bogor. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh regional bagian barat yaitu regional Padang, Palembang, Pontianak, Bogor, Bandung, dan Jakarta. Menariknya disini semua peserta tidak dibiayai sepeserpun untuk keberangkatan, setiap wilayah diharuskan menggunakan uang pribadi jika ingin berangkat ke kota tempat diselenggarakannya kegiatan Regional Leadership Training ini. Penulis pribadi sebagai bagian dari Young Leaders memiliki keinginan untuk ikut dalam kegiatan tersebut, namun karena kendala finansial yang penulis rasa belum ada, sehingga sedikit mengendorkan semangat penulis. Namun hal tersebut tidak mengubah penulis untuk tetap bertekad untuk ikut dalam kegiatan tersebut. Beberapa hari kemudian setelah kabar agenda itu tersiar, semua anggota YouLead melakukan diskusi mengenai keberangkatan, dan diputuskan bahwa kami sepakat untuk membentuk tim dan membuat proposal sebagai perantara bagi kami untuk menggalang dana untuk diajukan ke berbagai perusahaan. Hari berganti minggu menghampiri rencana tersebut ternyata tak sesuai ekspektasi. Kami pun beralih untuk melakukan rekayasa pendanaan, berhubung RLT memiliki lomba essay, kami berencana untuk melakukan audiensi dengan rektorat untuk mendanai kegiatan kami, terutama lomba yang ingin diikuti. Audiensi dilakukan dan mendapat respon baik dari Wakil Rektor 3, selepas dari sana kami membuat 2 tim untuk diikutsertakan dalam lomba tersebut. Proposal diajukan, kami mendapat dukungan dana sebesar kurang lebih 20 juta, namun sayangnya dana tersebut belum dapat dicairkan saat agenda berlangsung, akan cair pasca agenda. Namun hal tersebut menjadi penyemangat bagi teman-teman yang sebelumnya tidak dapat ikut karena terkendala dana, termasuk penulis yang akhirnya meminjam uang agar dapat ikut agenda tersebut. Begitu pula dengan kebanyakan teman-teman yang mengalami hal yang sama. Rapat demi rapat kami lakukan untuk pemfixsasian agenda serta dana transportasi. Hingga pada akhirnya sebanyak 32 orang dapat berangkat mengikuti agenda Regional Leadership Training ini, dengan perjuangan panjang lebih dari setengah anggota YouLead Palembang akhirnya dapat ikut agenda nasional ini. Disitu kami bersyukur, yang awalnya hanya dalam bentuk kemauan, namun pada akhirnya berkat perjuangan panjang terejahwantahkan menjadi keikutsertaan.  Kami pun berangkat menuju kota hujan, dengan menggunakan bus bermuatan 30 orang, diperjalanan menuju tempat tujuan, beberapa kali kami singgah untuk buang air, sholat juga makan. Hingga akhirnya tiba di lokasi tempat Regional Leadership Training berlangsung.

Kedatangan di lokasi kegiatan

Dengan rasa bangga, dapat menginjakkan kaki di kota hujan kali pertama, penulis merasakan ada hal yang harus di amati dengan kota ini, terutama lokasi kegiatan berlangsung. Lokasi kegiatan tersebut bernama Zona Madina, bertepatan di Kabupaten Bogor, tempat tersebut merupakan pusat dari NGO (Non Government Organization) Dompet Dhuafa. Tempat tersebut merupakan prototipe tempat ideal yang pernah penulis temukan, bagi penulis tempat tersebut merupakan tempat yang begitu komplit, jelas komplit, karena disana memiliki Masjid sebagai pusat peribadatan serta menyebarkan ajaran-ajaran Islam, ada pula rumah sakit, sekolah, mini market, tempat pariwisata, panahan, kantin, bank, apotek, dan masih banyak lagi. Kami disambut oleh panitia untuk ditempatkan di dome, dome merupakan sebuah tenda kemah, setiap kami dicampurkan dengan peserta dari regional lainnya. Setelah selesai beres-beres barang dan tempat, kami memutuskan untuk pergi ke sekitaran kota, dan diputuskan lah UI (Universitas Indonesia) yang menjadi objek alternatif yang akan kami kunjungi. Dengan pertimbangan panjang kami akhirnya naik Grab untuk menuju kesana meskipun ada yang, menaiki KRL untuk sampai kesana. Sesampainya di sana kami disuguhkan dengan fasilitas UI yang luar biasa kerennya, juga dengan keunikan mahasiswa-mahasiswi disana. Kampus impian penulis ini, memiliki daya tarik tersendiri untuk diabadikan, kami disana melakukan foto untuk meninggalkan kenangan disana. Azan ashar berkumandang, Masjid Ukhuwah Islamiah pun kami datangi, uniknya masjid ini memiliki toko pernak-pernik khas UI, serta buku-buku keren yang membuat penulis tertarik untuk membeli. Buku dibeli kami memutuskan untuk beranjak dari UI dan berangkat menuju kepulangan, dengan menaiki KRL, kondisi kereta yang berdesakan menjadi kisah yang jarang sekali kami dapatkan. Malam tiba, kami sampai lagi ke lokasi. Dan bersiap diri untuk melakukan registrasi dengan panitia, setelah itu kami dibebaskan karena malam itu belum ada agenda berarti yang akan kami jalankan. Namun keesokan harinya agenda yang ditunggu-tunggu peserta pun tiba.

Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta.

Diperjalanan menuju kota hujan, kami mendapatkan kabar serta diwajibkan mengisi form untuk menghadiri agenda di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, disitu semangat ini semakin membara, karena dapat bertemu dengan Gubernur idaman yang barangkali diidamkan oleh kebanyakan orang di Indonesia. Setelah melakukan sholat tahajud, tilawah dan sholat subuh, kami berangkat dengan menggunakan bus menuju Jakarta, tiba disana kami disambut oleh para pekerja rumah dinas tersebut. Disana pak Anies Baswedan dikabarkan akan datang pada pukul 10.30 WIB, sementara menunggu kedatangan beliau, agenda Regional Leadership Training pun dibuka oleh petinggi Dompet Dhuafa, yang diselipkan materi pemuda dan kepemimpinan. Hingga akhirnya pemateri yang ditunggu-tunggu pun tiba, sorak-sorai untuk menyambut kedatangan orang nomor satu di DKI Jakarta ini pun riuh meramaikan rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta. Pak Anies Baswedan langsung diberikan mic untuk menyampaikan materi kepemimpinan dalam agenda yang di sebut Inspiring Leaders Talk, kurang lebih satu jam pak Anies bercengkrama dengan peserta YouLead, karena waktu sholat Jumat hampir tiba, beliau memilih mengakhiri materi yang beliau sampaikan, dan melanjutkan kegiatannya yaitu shalat Jumat di masjid yang berada tak jauh dari agenda YouLead berlangsung, begitupun peserta dan panitia, kecuali para akhwat, yang tetap stay disana.
Disana pula kami disuguhkan agenda inspiratif yang pematerinya begitu luar biasa berpengalaman dalam hal social projects, ada 4 pemateri dengan sospro yang berbeda-beda, ada yang bergelut di di bidang sosial enterpreneur, ada pula di kepenulisan, juga komunitas yang telah tersebar di seluruh Indonesia, terakhir materi kepemimpinan dari sosok inspiratif yang kuliah lulusan 7 tahun. Setelah dari sana kami pulang, menuju Zona Madina kembali.

Malam Social Projects.

????
Bersambung...


Segini dulu ya, lagi sibuk agenda beberapa hari ini, tidak pernah sempat untuk melanjutkan tulisan, tapi tenang kita akan buat part II nya, terima kasih telah berkunjung, pantengin terus blog kita.








Komentar