Ghazwul Fikr (Perang Pemikiran) merupakan Ancaman Besar Peradaban Islam.

Oleh Dwiki Sandy


Berbicara mengenai peradaban tentunya kita harus mengetahui apa definisi dari sebuah peradaban, Menurut KBBI Peradaban adalah kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin atau hal yang menyangkut sopan santun, budi bahasa, dan kebudayaan suatu bangsa. Peradaban yaitu bagian dari kebudayaan yang halus, indah, maju dan tinggi. Peradaban juga diartikan sebagai kumpulan suatu identitas terluas dari semua hasil budidaya manusia yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia yang berupa fisik seperti bangunan, jalan ataupun non fisik seperti nilai-nilai tatanam, seni budaya maupun iptek, yang di identifikasi dari unsur obyektif umum, seperti bahasa, sejarah, agama, kebiasaan, institusi ataupun dengan identifikasi diri yang subyektif. Atau pengertian peradaban adalah istilah untuk deskriptif yang relatif dan kompleks untuk pertanian dan budaya kota. Istilah peradaban seringkali dipakai untuk memberikan pendapat dan penilaian terhadap perkembangan kebudayaan yang mana ketika perkembangan kebudayaan tersebut meraih titik tertinggi yang berupa usur budaya yang halus, tinggi, indah, sopan, luhur dan sebagainy, maka masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut disebut telah mempunyai peradaban yang tinggi.

Menurut Prof. Dr Koentjaraningrat peradaban adalah bagian yang halus dan indah seperti seni masyarakat yang sudah maju didalam kebudayaan tertentu artinya mempunyai peradaban yang tinggi. Istilah peradaban biasanya digunakan untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan kebudayaan yang mana ketika waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berbentuk unsur-unsur budaya yang sifatnya halus, indah, tinggi, sopa, luhur dan sebagainya maka masyarakat memiliki kebudayaan tersebut dikatakan sudah mempunyai peradaban yang tinggi.

Disini penulis ingin membahas mengenai peradaban Islam, karena penulis melihat bahwasanya peradaban Islam ini begitu berjaya pada masanya, namun kini seolah terseok-seok dan banyak yang terkontaminasi oleh isme-isme baru yang berusaha menciptakan sebuah ideologi baru bahkan peradaban baru, bahkan peradaban Islam yang ada di Palestina misalnya hingga kini masih terus berkutat pada peperangan yang tak kunjung henti, baik peperangan fisik maupun nonfisik, Israel merupakan salah satu contoh dari bangkitnya peradaban baru, yang kemudian membentuk sebuah paham bernama Zionisme internasional, penulis pernah membaca dalam sebuah artikel disitu dikatakan bahwasanya Zionisme Internasional tujuan akhirnya bukan mendirikan negara Israel yang sudah terwujud pada 14 Mei 1948. Melainkan membuat rencana berskala internasional untuk menguasai dunia seluruhnya. Dan metode yang ditempuh tidak selalu harus melalui invasi militer seperti yang dilakukan oleh Bush ke Afghanistan dan Irak. Berbagai cara-cara diplomatik, intelijen maupun pendekatan-pendekatan non-militer, menjadi suatu hal yang lebih prioritas.

Ada 18 tujuan dari zionisme internasional;
1. Menghapus indentitas Agama dan menggantinya dengan Spiritual Universal sebagai Agama tunggal internarnasional. 
2. Mengutamakan Sekularisme atau faham keduniawian. 
3. Memunculkan aliran-aliran kebatinan/okultisme yang tidak jelas basis syariat keagamaannya seperti Islam, Kristen atau Agama Tauhid Yahudi yang merujuk pada Nabi Ibrahim. 
4. Menguasai politik, untuk membentuk Tatanan Dunia Baru(New World Order).
5. Globalisasi Bidang Keuangan, dengan tujuan menyatukan mata uang dunia, atau System Moneter dunia.
6. Memberi pinjaman uang dengan syarat yang mengikat.
7. Monopoli perdagangan dunia melalui kemajuan teknologi.
8. Pengaturan pendidikan berkesinambungan, sejak anak-anak.
9. Penguasaan di bidang budaya.
10. Mendukung dan mengondisikan pandangan mengenai Sex Bebas.
11. Hak hidup bersama antara pria dan wanita, tanpa ikatan sebuah pernikahan atau keluarga (Kumpul Kebo). 
12. Hak melakukan pencegahan kehamilan, baik pasangan suami-istri yang sah maupun tidak (siapapun saja) maka Aborsi disahkan.
13. Euthanasia atau membunuh dengan alasan perikemanusiaan lewat kedokteran dibenarkan.
14. Bunuh diri lewat dokter atau obat(suntik) adalah hak azasi manusia.
15. Perceraian adalah hak masing-masing pribadi.
16. Homosex dan Lesbi, adalah pilihan perorangan yang perlu dihormati.
17. Hak reproduksi perempuan. Artinya perempuan berhak menolak untuk hamil dan melahirkan. Juga berhak menolak ajakan suami untuk melakukan hubungan sex, sekaligus memiliki hak untuk melakukan sex dengan pria lain.
18. Masturbasi adalah sah, daripada terkena penyakit atau hamil / melahirkan diluar kehendak pribadi. 


Kurang lebih ada 18 tujuan dari zionisme internasional, yang mana dari tujuan-tujuan itu semua bertentangan dengan syariat Islam, Islam justru tidak menganjurkan apa yang menjadi tujuan dari paham tersebut. Itulah salah satu bentuk perlawanan yang dilakukan oleh paham yang begitu membenci Islam, mereka tidak akan mampu melawan Islam dengan kekuatan militer mereka, karena mereka sudah menyadari bahwa mereka tidak akan menang melawan orang-orang muslim karena orang-orang muslim dalam sejarahnya selalu mengalami kemenangan disetiap pertempuran melawan orang-orang kafir quraisy, namun apa yang mereka lakukan, mereka menciptakan antitesa untuk menghancurkan peradaban Islam bukan melalui perang fisik namun melalui ghazwul fikr (perang pemikiran) yang mana dampak yang begitu signifikan terhadap perkembangan peradaban Islam hingga kini. 

Seorang ustad bernama Rahmadon pernah berujar “Perang pemikiran atau Ghazwul Fikri ini adalah cara lain dari musuh-musuh Islam, dalam menghancurkan pelan-pelan tanpa disadari dengan mencuci otak kaum muslimin. Ini akibat mereka tidak mampu menghancurkan dan mengalahkan umat Islam secara perang fisik", Ghazwul fikri atau invasi intelektual oleh Napoleon Bonaparte saat menaklukkan Mesir, adalah awal sejarah dimulainya perang yang menyerang pikiran umat Islam. Bentuk invasi ini dia menyerang peradaban, falsafah, aqidah, serta pemahaman dan pengamalan agama yang benar dari umat. Umat Islam dibuat menjadi kalah dengan tanpa harus mati secara fisik, tapi akal dan pikirannya yang dilumpuhkan dari kebenaran manhaj dan ajaran Islam yang mendasar, sendi-sendi kehidupan umat Islam di berbagai belahan dunia dimatikan dengan dilakukan beberapa langkah. Pertama, Pendangkalan pemahaman ajaran agama, yaitu membuat umat ragu-ragu terhadap agamanya (Tasykik). Kedua, Pengaburan fakta kebenaran yang disampaikan oleh ajaran Islam (Tasywih). Ketiga, Menghilangkan kepribadian dan marwah serta harga diri yang menjadi identitas Islam (Tadzwib). Terakhir membuat umat menjadi murtad dengan cara mengikuti mereka secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupannya dengan menganut paham yang di luar ajaran Islam dengan usaha westernisasi (Taghrib).

Usaha-usaha tersebut dilakukan secara massif, dipersiapkan secara matang dan terukur, diterapkan secara teratur dan sistematis melalui sarana-sarana yang menjadi kebutuhan umat semisal, pers dan media informasi, pendidikan, hiburan dan olahraga, yayasan dan LSM. Yang menjadi sasaran ghazwul fikri adalah pola pikir dan akhlak. Apabila seseorang muslim sering menerima pola pikir sekuler, maka siapapun akan berpikir ala sekuler. Bila seseorang sering menerima paham pluralisme agama, liberal, materialis, dan kapitalis atau yang lainnya, maka mereka pun akan berpikir dari sudut pandang paham tersebut,”.

Bahaya ghazwul fikri juga akan menyeret seseorang ke dalam jurang kesesatan dan kekafiran tanpa terasa. Ibaratnya seutas rambut yang dimasukkan ke dalam tepung, kemudian ditarik dari tepung tersebut. Hal inilah yang dilakukan oleh paham-paham baru atau musuh-musuh Islam untuk menghancurkan peradaban Islam yang dulu pernah berjaya hingga lebih dari 13 abad lamanya dan menguasai hampir 2/3 dunia.


Kini kita sebagai generasi milenial Islam yang nantinya akan menjadi pemimpin masa depan bangsa ini,kita harus cerdas dalam menyikapi berbagai doktrinisasi pemikiran-pemikiran baru agar tidak terjebak pada kesesatan yang akan merugikan kita, kita juga harus mampu mengeluarkan inovasi dalam menghadapi dan mengatasi berbagai persoalan yang saat ini sedang menimpa umat Islam, kita harus mampu untuk menciptakan karya-karya yang mampu menjadi perlawanan bagi paham yang berusaha untuk menghancurkan Peradaban Islam, karena ditangan kita lah kemajuan dan kejayaan Islam ini berjaya atau malah hancur ditangan musuh-musuh Allah seperti paham yang penulis jelaskan diatas, jika umat Islam hari ini masih dalam bentuk kuantitas namun beberapa tahun kedepan kita jadikan peradaban Islam berjaya layaknya dulu pernah berjaya hingga lebih dari 13 abad, kita jadikan kuantitas itu menjadi kualitas agar tak akan ada yang mampu untuk merusak pemikiran umat Islam hari ini dan masa yang akan datang, hingga kelak kebangkitan itu tiba.

Komentar